Akbar: Citra Partai Islam Sulit Dimengerti Masyarakat

ipr_131109_partaiislam

CITRA partai politik yang berbasis agama Islam sulit dimengerti oleh masyarakat. Hal itu dikatakan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dalam diskusi politik di Kantor Perhimpunan Pergerakan Indonesia di Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Dalam diskusi tersebut, Akbar mengatakan, partai politik harus membangun citra partai yang memperjuangkan gagasan yang kemudian ditanamkan di benak masyarakat. Ia memberi contoh Golkar memiliki citra sebagai partai kekaryaan, PDI Perjuangan sebagai partai nasionalistis, dan Partai Demokrat sebagai partai demokrasi religius.

“Agak sulit untuk parpol yang berbasis Islam, agak sulit menjelaskannya,” kata politisi senior tersebut.
Menurut Akbar, akan lebih baik jika partai politik yang berbasis Islam melebur menjadi satu agar masyarakat mudah memahami citra dan gagasan yang diusungnya. Akbar yakin, jika partai-partai Islam menjadi satu, maka citranya akan lebih spesifik dan kekuatannya bertambah.

“Cita-cita politiknya itu, saya rasa perlu dibuat satu partai saja. Semua bilang rahmatan lil alamin, tapi spesifikasinya apa?” kata mantan Ketua DPR itu.

Dalam kesempatan itu, Akbar juga mencibir keberadaan para politisi instan di panggung politik Indonesia. Menurutnya, keberadaan para politisi ini sangat mengganggu citra partai politik karena tujuannya hanya untuk mencari keuntungan pribadi.

Oleh karena itu, kata Akbar, semua partai politik harus kembali melakukan penataan, terutama yang menyangkut pada penguatan institusi partai politiknya.

Ia memberikan empat catatan yang harus diperhatikan pada semua partai politik, yakni mengenai nilai yang akan diperjuangkan oleh sebuah partai politik, penguatan sistem dalam partai politik, pembangunan citra partai yang memperjuangkan gagasan, dan terakhir faktor kepemimpinan dalam sebuah partai politik.

Sumber: Kompas.com 09/11/13

Leave a comment